Industri barang mewah telah menjadi simbol prestise dan gaya hidup yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Dalam dunia barang mewah, LVMH adalah salah satu induk perusahaan yang memiliki peran luar biasa penting di dunia fashion. Ia konon dianggap sebagai pionir dalam menciptakan tas-tas yang memikat hati pecinta mode di seluruh penjuru planet ini. Tapi, tahukah kamu apa itu LVMH sebenarnya? Jika kamu belum mengetahuinya, maka simak pembahasan berikut hingga tuntas, ya!
Sebagai konglomerasi merek-merek bergengsi, LVMH secara konsisten menetapkan standar tinggi dalam ranah kemewahan, menciptakan warisan yang berkaitan dengan konsumen berkepribadian di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menyelami daya tarik tak tertandingi dari LVMH dan posisinya yang tak tertandingi dalam industri fashion.
Apa Itu LVMH?
Sebelum mengenal lebih jauh daya tariknya, Lavladies tentu harus mengetahui dulu apa itu LVMH. Secara garis besar, LVMH adalah sebuah perusahaan Prancis yang bergerak di industri barang mewah. LVMH sendiri merupakan singkatan dari Louis Vuitton Moët Hennessy.
Usut punya usut, perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 melalui penggabungan antara Louis Vuitton, produsen barang mewah terbaik, dengan Moët Hennessy. Moët Hennessy sendiri merupakan grup yang mengkhususkan diri dalam produksi dan distribusi minuman mewah seperti champagne dan cognac.
LVMH adalah perusahaan yang dipimpin oleh tokoh miliarder bernama Bernard Arnault. Keberhasilan dan prestasi Arnault dalam karirnya telah mencerminkan perkembangan yang pesat dari LVMH. Arnault, yang diakui sebagai salah satu orang terkaya di dunia, telah berhasil melampaui kekayaan Elon Musk, CEO Tesla Motors dan Twitter.
LVMH dikenal karena komitmen mereka terhadap kualitas, inovasi, dan desain yang unik dalam produk-produk mereka. Perusahaan ini telah menciptakan ikon-ikon mode yang sangat diakui dan diinginkan oleh banyak orang di seluruh dunia. Selain itu, LVMH juga berkomitmen untuk menjaga warisan budaya dan kerajinan tradisional yang menjadi inti dari produk-produk mereka.
Sejarah LVMH
Setelah mengetahui apa itu LVMH, kamu juga perlu mempelajari sejarah di baliknya. Perjalanan LVMH dimulai pada tahun 1987 ketika perusahaan ini menggabungkan beberapa merek ternama seperti Louis Vuitton, Moët & Chandon, dan Hennessy. Namun, LVMH juga membanggakan perusahaan tertua yang menjadi bagian dari grup ini, yaitu Chateau d’Yquem, produsen anggur yang telah beroperasi sejak tahun 1593.
Ide untuk membentuk sebuah grup perusahaan yang terdiri dari berbagai merek mewah adalah visi Bernard Arnault. Kabarnya, Arnault memang tidak asing dengan dunia tersebut karena ia memang berasal dari keluarga yang bekerja di industri fashion. Ayahnya, Jean Leon Arnault, dan ibunya, Marie Savinel, telah menginspirasi Arnault untuk memiliki tekad yang kuat untuk mengembangkan usaha di sektor ini.
Arnault mengambil langkah pertamanya menuju kesuksesan ketika ia menjadi CEO di Financiere Agache, sebuah perusahaan investasi. Ia kemudian mengambil alih Boussac Saint-Freres yang memiliki merek dagang Christian Dior.
Arnault terus menunjukkan ambisi dan determinasi yang luar biasa dengan mengeluarkan banyak biaya untuk mengakuisisi LVMH yang pada saat itu dikuasai oleh Guinnes. Pada tahun 1989, Arnault berhasil memegang 43,5% saham LVMH, menjadikannya Chairman di perusahaan tersebut.
Sejak saat itu, Arnault memimpin LVMH dengan penuh semangat dan merencanakan perkembangan serta ekspansi yang pesat. Ia berhasil menarik banyak merek fashion mewah dari berbagai penjuru dunia untuk menjadi bagian dari keluarga LVMH. Beberapa merek yang termasuk dalam portofolio LVMH antara lain Ao Yun, Berluti, Celine, Benefit Cosmetics, Bite Beauty, Chaumet, Sephora, Le Bon Marche, Cheval Blanc, Princess Yacht, dan masih banyak lagi. Saat ini, LVMH telah menghimpun 75 perusahaan ternama di bawah payungnya.
Status Saham LVMH
Sebagai salah satu perusahaan barang mewah terbesar di dunia, LVMH adalah induk perusahaan yang memiliki pengaruh besar dalam industri mode dan barang mewah. Merek-merek yang dimiliki oleh LVMH sering kali menjadi pionir dalam tren mode dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak desainer lainnya. Perusahaan ini juga berperan aktif dalam mendukung inisiatif keberlanjutan dan tanggung jawab sosial di sektor industri mereka.
Secara finansial, LVMH telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan selama bertahun-tahun dan menjadi salah satu perusahaan publik terbesar di Prancis. Kesuksesan LVMH dapat diatribusikan kepada manajemen yang baik, fokus pada kualitas, dan kemampuan mereka untuk menjaga relevansi merek-merek mereka di pasar yang terus berkembang.
Dengan reputasi yang solid dan merek-merek mewah yang diakui secara global, LVMH terus menjadi pemain kunci dalam industri barang mewah dan memiliki peran yang penting dalam membentuk tren dan gaya hidup di dunia mode.
Salah satu indikator utama untuk melihat status saham LVMH adalah performa keuangannya. Selama beberapa tahun terakhir, LVMH telah mencatat pertumbuhan pendapatan yang konsisten. Pada 2020, meski harus berhadapan dengan pandemi COVID-19, LVMH tetap berhasil mempertahankan stabilitas keuangan dengan pendapatan sebesar 44,7 miliar euro. Jumlah yang sangat fantastis, bukan?
Pertumbuhan pendapatan yang konsisten juga diikuti oleh pertumbuhan laba bersih lho, Lavladies. LVMH telah mencatat kinerja keuangan yang mengesankan dengan margin laba yang sehat. Ini menunjukkan keefisienan operasional perusahaan dan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan bagi para pemegang saham.
Merk Di Bawah Naungan LVMH
Tentu saja keberhasilan LVMH tak lepas dari berbagai keputusan besar Arnault dalam mengakuisisi dan membeli sejumlah saham dari perusahaan tertentu. Beberapa anak perusahaan yang sukses diakuisisinya pun bisa dibilang cukup banyak. Berikut selengkapnya!
1. Givenchy
Givenchy merupakan perusahaan di bawah naungan LVMH yang mengkhususkan diri dalam produk fashion mewah. Pada awalnya, Givenchy terkenal dengan pakaian yang berhasil mengalahkan Lauren Bacall, Jackie O, dan Princess Grace. Merek ini juga pernah meluncurkan koleksi pakaian pria pada tahun 1973. Kemudian, Givenchy juga memproduksi kain, perabotan, sepatu, perhiasan, dan bahkan mobil Ford Lincoln Continental.
Pada tahun 1988, Givenchy diakuisisi oleh LVMH, yang menjadikannya semakin dikenal secara global. Givenchy memiliki desainer ternama seperti Hubert James Taffin de Givenchy, John Galliano, Alexander McQueen, Julien Macdonald, dan Riccardo Tisci, yang terus menciptakan produk yang autentik dan eksklusif. Givenchy termasuk dalam kategori barang kulit dan mode dalam jajaran anak perusahaan LVMH.
2. Celine
Celine, yang pertama kali didirikan pada tahun 1945 di Perancis, awalnya fokus pada produksi sepatu. Namun, seiring berjalannya waktu, Celine mulai memperluas lini produknya, termasuk pakaian, aksesoris, dan tas. Pada tahun 1988, Celine diakuisisi oleh LVMH dengan harga sekitar US$540 juta.
Celine pernah dipimpin oleh beberapa desainer ternama seperti Michael Kors, Ivana Omazic, dan Phoebe Philo. Saat kepemimpinan mereka, Celine mengalami perubahan arah yang berbeda, mulai dari fokus pada pakaian olahraga mewah hingga kembali ke estetika autentik dari pendirinya, Celine Vipiana.
3. Louis Vuitton
Anak perusahaan lain dari LVMH adalah Louis Vuitton. Merek satu ini merupakan salah satu merek fashion mewah tertua di dunia karena telah berdiri sejak 1854. Logo inisial L dan V yang bertumpuk telah menjadi ikon di merek fashion dunia. Louis Vuitton menjual produknya melalui butik sendiri, gerai di department store mewah, dan e-commerce resmi.
Sejak abad ke-19, Louis Vuitton telah memasarkan produk-produk yang dibuat dengan tangan manusia, menunjukkan keaslian dan kualitas yang tinggi. Merek ini menjadi salah satu yang paling bernilai di dunia dan berhasil menduduki peringkat pertama dalam daftar merek paling kuat pada tahun 2011.
4. Charles & Keith
Anak perusahaan selanjutnya dari LVMH adalah Charles & Keith. Merek ini kerap dikenal sebagai produsen produk fashion siap pakai. Charles & Keith sendiri didirikan oleh Charles Wong & Keith Wong pada1996. Merek ini telah mengembangkan jaringan gerai di berbagai negara di Asia, Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika. LVMH membeli 20% saham Charles & Keith pada tahun 2011 dan membantu perluasan bisnisnya di India. Charles & Keith juga meluncurkan merek lain bernama Pedro pada tahun 2005, yang fokus pada produk alas kaki pria.
5. Tiffany & Co.
Tiffany & Co. merupakan salah satu perusahaan perhiasan yang diakuisisi oleh LVMH pada Januari 2021 dengan nilai sekitar US$15,8 miliar. Perusahaan ini terkenal dengan produk perhiasan perak, porselen, kristal, alat tulis, wewangian, jam tangan, aksesoris, dan barang-barang lain yang terbuat dari kulit. Tiffany & Co. memiliki sejarah yang kaya, dan toko mereka di Union Square West, Manhattan, dijuluki sebagai ‘istana permata’. Setelah diakuisisi oleh LVMH, Tiffany & Co. mulai menyasar kaum muda dan menjadikan Jay Z dan Beyonce sebagai duta merek mereka.
Jadi bagaimana nih Lavladies, kamu sudah mengerti kan apa itu LVMH? Yuk temukan berita dan pembahasan menarik lainnya seputar ranah fashion hanya di Lavergne. Kunjungi Lavergne disini sekarang!
Baca juga:
Keuntungan LVMH Tertinggi di 2021