Sepintas, kulit tas Hèrmes Buaya dan Alligator mungkin terlihat sama. Namun, ada karakteristik berbeda yang membuat kedua kulit eksotis ini menjadi tas paling didambakan di pasar barang mewah.
Persamaan Antara Hèrmes Buaya dan Alligator
Meskipun terkadang nama mereka seringkali disamakan, nyatanya hewan buaya dan aligator bahkan tidak berasal dari famili yang sama! Baik buaya maupun aligator adalah reptil air dengan kulit yang dikenal tangguh. Dengan perawatan yang tepat, kamu bisa mengenakan tas Hèrmes eksotis ini selama bertahun-tahun yang akan datang.
Kedua kulit memiliki bekas luka pusar: garis yang membentang di tengah tas. Bekas luka kulit buaya lebih menonjol dengan pola seperti sarang laba-laba. Hèrmes dengan ahli menempatkan bekas luka ini di tengah bagian depan tas tangan untuk menunjukkan keaslian kulit. Biasanya, semakin simetris sisiknya, semakin diinginkan tas tersebut.
Baik kulit buaya maupun aligator digunakan untuk membuat tas matte dan glossy (lissé), meskipun tidak semua warna tersedia dalam matte dan glossy. Misalnya, Hèrmes braise dan eksotik zamrud hanya tersedia dalam lissé, sedangkan beton dan gris perle hanya tersedia dalam matte.
Perbedaan Antara Buaya Hèrmes dan Buaya
Perbedaan pertama adalah dari mana kulit ini berasal dan di mana mereka tinggal. Aligator hidup di air tawar, sedangkan buaya tinggal di air laut asin. Kulit Buaya Niloticus, seperti namanya, bersumber dari sungai Nil. Buaya Porosus bersumber dari Asia atau Australia.
Perbedaan kedua adalah kulit buaya memiliki pori-pori kecil di dekat tepi setiap sisik, yang merupakan sisa folikel rambut. Sedangkan Aligator tidak memiliki pori-pori.
Seperti yang kamu lihat pada gambar di bawah, kantong Niloticus (kiri) biasanya memiliki sisik yang lebih besar, sedangkan kantong Porosus (kanan) sisiknya lebih kecil dan lebih jelas. Buaya yang berukuran lebih besar dari aligator, membuat kulitnya lebih mudah untuk dibuat tas untuk ukuran besar, seperti Birkin 35cm atau 40cm. Tas yang lebih kecil biasanya terbuat dari Alligator.
Buaya Niloticus ditandai dengan “••” (dua titik) dan Porosus langsung dikenali dengan tanda “ˆ” (karat).
Kulit Alligator, atau Alligator Mississippiensis, bersumber dari sungai Mississippi. Kulit Alligator memiliki sisik yang lebih kecil dan lebih simetris dengan permukaan yang lebih halus daripada kulit buaya. Sisiknya lebih besar di tengah dan menjadi lebih kecil saat mengarah ke luar.
Kamu dapat mengenali tas tangan Alligator Hèrmes asli dengan tanda persegi di sebelah nama Hèrmes.
Ketersediaan Tas kulit Buaya dan Alligator Hèrmes
Dari ketiga kulit tersebut, tas berbahan kulit Porosus adalah yang paling mahal dan sulit ditemukan. Alligator semakin banyak digunakan oleh Hèrmes untuk tas Birkin dan Kelly kecil, serta tas kecil dan aksesori eksotis lainnya. Namun, perbedaan harga cukup kecil. Meskipun telah terjadi peningkatan produksi tas tangan buaya dan aligator, namun tas tersebut masih jauh lebih sulit didapatkan dibandingkan tas kulit biasa.
Baca juga: https://lavergne.id/bahan-kulit-hermes/