Pembeli barang mewah yang berpengalaman, dan mereka yang menghargai hal-hal yang baik, sangat menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan barang yang paling dicari. Dari Hermès Birkins hingga sepatu kets Louis Vuitton edisi terbatas, terkadang rasanya memenangkan lotre jauh lebih mudah daripada hal tersebut. Namun, baru-baru ini (dan terutama di tengah pandemi), semakin banyak kelompok dan individu yang berjanji untuk meminimalisasi proses belanja barang mewah, tentu saja dengan harga tertentu. Salah satunya adalah Michelle Lovelace.
Kanye West Mempersembahkan Birkin untuk Pacarnya

Kanye West. Photo from PurseBop
Itu adalah nama yang mungkin tidak kamu ketahui, tetapi nama tersebut ramai di media sosial. Jadi siapa sebenarnya Michelle Lovelace? Dan apa yang telah dia (dan orang yang senang berbelanja) lakukan untuk orang-orang seperti Cardi B, Kanye West, dan banyak lagi?
Berbicara tentang Kanye West, ia merupakan salah satu contoh yang bagus tentang orang-orang yang senang berbelanja, misalnya berbelanja salah satu handbag paling langka di antara semua yang langka. Ingat burung unta B25 yang dihadiahkan Ye pada Julia Fox? Berwarna hitam dengan perangkat keras rosegold, itu adalah salah satu dari beberapa koleksi Hermès Birkins yang diberikan rapper tersebut kepada Fox dan teman-temannya untuk merayakan ulang tahunnya.

Kanye West. Photo from PurseBop
Seperti yang kita semua tahu, mendapatkan Birkin bukanlah tugas yang mudah. Jangankan membeli lima buah, membeli satu buah saja rasanya sudah mustahil. Jadi, teruslah bermimpi untuk memilikinya.
Kisah Kanye-Julia Birkin adalah salah satu contoh yang menggambarkan bagaimana orang yang senang berbelanja sering kali menggunakan jasa orang lain dalam bisnis untuk mendapatkan barang-barang yang tidak tersedia di toko. Lovelace sendiri membagikan pengalamannya bahwa, selain kontak di dunia reseller, ia memiliki mitra yang secara fisik mengunjungi butik-butik mewah untuk mengamankan barang-barang seperti kuota tas dari Hermès dan Chanel, dan barang-barang edisi terbatas dari merek lain seperti Louis Vuitton.
Baca juga: Louis Vuitton Bantah Tas Palsu dijual di China
Untuk mendapatkan gambaran tentang cara kerja permainan belanja pribadi tersebut, klien biasanya membayar sesuatu sebagai “biaya pencari” saat barang mereka ditemukan dan dibeli. Misalnya, Michelle mengenakan tarif tetap untuk tas sekitar $400 hingga $500. Namun tas Herms tentu saja sedikit berbeda. Mengingat harga mereka yang sudah sangat tinggi, dan kesulitan dalam pengadaan, klien mematok biaya sebesar 10%.

Kanye West. Photo from PurseBop
Dengan meningkatnya pembelanja pribadi tersebut, apakah kamu akan mempertimbangkan untuk menggunakan layanan tersebut bila kamu ingin mendapatkan barang mewah yang langka? Terlepas dari kisaran biaya yang dikenakan, apakah kamu merasa itu sepadan? Pertanyaan lain untuk ditanyakan adalah apakah pembeli pribadi atau pengecer membantu atau merugikan industri barang mewah? Dengan merek seperti Chanel yang sudah menerapkan kebijakan untuk menghalangi pengecer, apakah akan semakin sulit untuk mendapatkan tas impian kamu yang berikutnya? Akankah pasokan terus berkurang dan hanya disediakan untuk klien yang sudah mapan dan terkenal?
Bagaimana menurutmu? Pastikan untuk berbagi pemikiran kamu di kolom komentar.