“Era emas” tas dan aksesori Chanel vintage, seperti yang kita kenal sekarang, dimulai pada 1980-an dan 1990-an. Disebutkan era “Chanel vintage” berakhir pada tahun 2005 tak lama setelah Lagerfeld mengeluarkan kembali ikon Chanel Flap Bag 2,55 dengan melakukan penerbitan ulang. Saat itu, 50 tahun setelah yang asli, rasanya seperti kita memasuki era lama yang baru. Seiring berjalannya waktu, banyak hal berubah, era vintage juga berakhir. Pada tahun 2009 semua atribut “vintage-esque” digantikan oleh yang lebih kontemporer. Di tahun itu juga Chanel berhenti melapisi logo logam mereka dengan emas 24 karat. Meskipun sulit untuk menentukan tanggal yang pasti, perubahannya berlangsung dari waktu ke waktu.
Chanel Vintage
Semenjak 2020, gaya-gaya vintage kembali diminati, begitu juga dengan tas-tas Chanel. Tetapi, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa vintage kembali menjadi trend di kalangan pecinta tas tangan Chanel? Jawabannya ialah karena status dan kualitas Chanel semakin berkurang seiring berjalannya waktu, dan dengan munculnya konsumen dari generasi baru (kaum milenials) yang mengutamakan transparansi dan orisinalitas atas kemewahan yang baru dirilis dari pabrik, tentu masuk akal jika ada peningkatan apresiasi terhadap produk tas Chanel “kuno” yang memberi perhatian terhadap detail dan bahan-bahan unggulan.
Vintage telah menjadi sebuah gaya. Konsumen menemukan tas Chanel vintage yang tak lekang oleh waktu menjadi “trend” dan diinginkan. Selebriti dunia, dari Kardashian hingga aktris papan atas terlihat tidak hanya mengenakan model Chanel terbaru, tetapi juga banyak tas dan perhiasan Chanel vintage yang dibuat selama beberapa dekade. Netizen di seluruh dunia juga telah mulai menggali foto-foto lama tokoh-tokoh seperti Putri Diana, Jacqueline Kennedy dan model runway seperti Linda Evangelista, Cindy Crawford dan Claudia Schiffer, yang menggunakan berbagai produk tas Chanel.
Pergeseran konsumen dari tas baru rilis menjadi pemburu tas antik Chanel seringkali bukan karena keterjangkauan harga, tetapi keinginan. Sebenarnya, Chanel vintage belum tentu murah. Banyak model ikonik seringkali lebih mahal daripada barang kontemporer, dan dianggap sebagai “kemewahan yang didambakan”. Contoh kasus: tas ikonik tertentu, seperti flap klasik pegangan atas asli, flap mini persegi, dan flap kaviar maxi dan jumbo antik, menuntut harga yang lebih tinggi daripada model serupa yang baru dari butik.
Orang bahkan dapat berargumen bahwa model Chanel vintage yang didambakan adalah penyeimbang utama di dunia mode. Menemukan karya Chanel vintage yang langka, terutama dalam kondisi murni, sama sulitnya, terlepas dari status sosial atau rekening bank seseorang. Selebritas atau VIP dan bisa mendapatkan akses yang lebih mudah ke warna terbaru dari butik Chanel, tetapi untuk menemukan barang antik yang langka, bahkan selebritas dengan sumber daya mereka yang tak ada habisnya kesulitan menemukan barang langka yang terpelihara dengan baik.
Lalu, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang mengapa produk Chanel vintage sulit ditemukan? Pasokan tas lama (vintage) jauh lebih rendah dari yang diperkirakan. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, tingkat produksi barang-barang kulit hanya sekitar 6% dari sekarang (berdasarkan angka sebelum COVID).
Nomor seri dan tahun produksi menunjukkan matematika sederhana. Para pecinta Chanel tahu bahwa Chanel memberikan nomor seri untuk small leather goods (SLGs) dan tas tangan hingga tahun lalu (2021). Seri angka terakhir adalah 31 juta (31XXXXXX). Sistem penomoran ini dimulai pada pertengahan 1980-an pada “0 juta,” atau nomor seri enam digit dengan atau tanpa 0 atau 00 sebelumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Chanel sering merilis hingga empat (4) nomor seri selama satu tahun. Misalnya, tas tangan dan SLG 2019 (diproduksi pada 2018), memiliki nomor seri mulai dari 26 juta, 27, 28, dan 29 juta. Ada antara 3-4 juta tas tangan dan SLG yang diproduksi dalam satu tahun. Namun, pada tahun 1980-an dan 1990-an, Chanel membutuhkan waktu hingga empat (4) tahun untuk menyelesaikan produksi hanya satu juta nomor seri. Sebagai contoh, pada tahun 1991, 1992, 1993 dan 1994 Chanel hanya memproduksi sekitar 250.000 buah per tahun yang mencakup 2 juta nomor seri. Pada dasarnya, Chanel memproduksi tas tangan dan SLG 16 kali lebih banyak hari ini daripada 4 dekade lalu.
Juga, perjalanan waktu telah menghabiskan persediaan tas. Tas antik sekarang berusia 30 dan 40 tahun dan mungkin sudah tidak ada di pasaran. Banyak yang sudah aus, rusak, dimodifikasi/diperbaiki atau bahkan hilang selama bertahun-tahun. Akibatnya, tas Chanel vintage menjadi komoditas terbatas, dibuat pada era tertentu dan tidak diproduksi lagi. Kesulitan ini menjadikan orang-orang semakin berlomba-lomba untuk mengoleksi tas vintage dari Chanel. Dan ironisnya, penerbitan ulang model-model “terinspirasi vintage” oleh Chanel tampaknya hanya menghidupkan kembali selera konsumen akan model “asli”.
Baca juga: Hermes Kelly Vs Chanel Coco, Tas Mana yang Kamu Pilih?
Efek kelangkaan ini, menjadikan tas Vintage Chanel sebagai investasi yang cukup menjanjikan. Bagaimana menurutmu? Tertarik berburu Chanel vintage?