Berita tentang perhiasan hari ini adalah tentang rumah mewah terkenal yakni Cartier. Berita tersebut menyeret nama seorang bintang YouTube yaitu Emma Chamberlain. Emma menghadapi kritik keras karena kalung berlian yang dikenakannya ke Met Gala tahun ini.
Sekilas tentang Cartier, ia merupakan produsen perhiasan dan jam mewah yang berasal dari Prancis. Nah, Cartier ini sangat terkenal sebagai pembuat perhiasan yang mewah.
Kembali ke topik Emma Chamberlain. Kalung itu sebenarnya dimiliki oleh Maharaja Bhupinder Singh dari Patiala, yang awalnya menugaskan Cartier untuk mendesainnya pada tahun 1900-an.
Jadi, bagaimana kisah kalung terkenal ini dimulai?
Maharaja Bhupinder Singh dari Patiala bukan hanya dikenang sebagai penguasa Patiala yang luar biasa, tetapi juga sebagai kolektor setia semua barang mewah – mobil, kuda, jam tangan, dan lukisan. Tapi, hasrat Maharaja Bhupinder Singh yang sebenarnya adalah mengoleksi permata. Pada tahun 1889, Maharaja Singh membeli berlian terbesar ketujuh di dunia (berlian 234,69 karat), yang mendapat pengakuan sebagai berlian “De Beers”.
Pada tahun 1925, Maharaja memutuskan untuk mengubah berlian “De Beers” menjadi bagian dari pusaka dan menugaskan Cartier untuk membuat kalung upacara dengan berlian “De Beers” sebagai pusatnya. Setelah 3 tahun bekerja keras, kalung itu akhirnya selesai pada tahun 1928. Karya yang luar biasa itu kemudian dikenal sebagai Kalung Patiala.
Dalam bentuk aslinya, kalung itu berisi total 1000 karat. Kalung itu terdiri dari lima baris rantai platinum yang dihiasi 2.930 berlian dan dua rubi Burma. Kalung itu juga termasuk 7 berlian yang berkisar antara 18 – 37 karat. Ini adalah perhiasan termahal yang pernah dibuat dalam sejarah di dunia. Pembuatan perhiasan tersebut menelan biaya sekitar $30 juta dolar!
Kontroversi muncul setelah kalung berlian itu hilang dari perbendaharaan kerajaan Patiala pada tahun 1946. Banyak yang menduga bahwa kalung itu dicuri, dibongkar, dan batu-batu berharganya dijual terpisah. Selama 32 tahun, tidak ada tanda-tanda keberadaan kalung ini. Sampai akhirnya berlian “De Beers” 234,69 karat secara misterius muncul kembali di pelelangan Sotheby pada tahun 1982, tanpa rantai, mata rantai, dan batu rubi. Berlian “De Beers” dijual ke kolektor pribadi hanya dengan harga $3,16 juta. Hanya sepersepuluh dari harga aslinya.
Pada tahun 1988, bagian dari kalung itu ditemukan oleh rekan Cartier, Eric Nussbaum, di sebuah toko barang antik di London. Yang tersisa dari kalung terkenal itu hanyalah rantai platinumnya, tanpa berlian atau rubi. Cartier membeli kalung itu dan menghabiskan dua tahun untuk mencoba membuatnya kembali. Semua batu yang hilang diganti dengan batu sintetis, dan hasilnya cukup memuaskan. Sejak itu, kalung legendaris itu tetap berada di tangan rumah perhiasan Prancis.
Kontroversi
Maju ke tahun 2022, Emma Chamberlain terlihat berjalan di karpet merah Met Gala sebagai duta merek untuk Cartier. Cartier mengizinkannya memakai kalung untuk acara tersebut, yang akhirnya memicu kritik terhadap Maison dan Chamberlain Prancis. Komunitas Asia Selatan, khususnya orang India, mengatakan bahwa merek perhiasan itu tidak menyukai merek perhiasan yang mengizinkan ‘influencer’ untuk “memamerkan barang curian” di karpet merah Met Gala.
Banyak juga yang menunjukkan bahwa pajangan pusaka keluarga yang berharga di Met Gala itu tidak terlihat menyenangkan, karena sebagian besar tidak tahu tentang asal muasalnya. Komunitas India kini mendesak Cartier untuk mengembalikan kalung itu kepada keluarga Bhupinder Singh dari Patiala.
Setelah membaca ini, apa yang kamu pikirkan? Apakah menurut kamu sisa kalung itu harus dikembalikan kepada keluarga Bhupinder Singh dari Patiala? Atau kamu memiliki pandangan lain tentang hal tersebut? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!