Lavladies sering kali kita terpapar racun atau rekomendasi orang lain untuk berbelanja koleksi tas desainer. Belum lagi misalnya mengikuti forum tertentu pasti niat berbelanja tas desainer semakin menggebu-gebu. Nah sebelum kamu membeli tas baru beberapa hal ini harus kamu pertimbangkan. Yuk disimak.
Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Menambah Koleksi Tas Desainer yang Baru
Lemari atau rak tempat menyimpan koleksi tas desainer kamu sudah mulai penuh dan sesak? Namun hasrat menambah koleksi seperti tidak terbendung. Beberapa koleksi pakaian yang kamu miliki juga seperti sudah tidak tersentuh lagi. Kaos dengan noda kecil yang sulit hilang, celana jeans yang sudah mengecil, dan barang-barang lain yang dibeli hanya karena diskon. Coba ingat kembali seberapa banyak barang yang dibeli namun tidak pernah dikenakan. Lalu masihkah ada alasan untuk menyimpang barang-barang tersebut? Serta apakah penting dan perlu menyimpannya. Mungkin akan membuat kamu berpikir untuk mengeluarkan, menyumbangkan, atau menjual kembali.
Seperti kebiasaan banyak penggemar tas desainer, tas dibeli untuk momen-momen tertentu misalnya liburan atau acara penting. Beberapa tas menjadi lebih istimewa karena hal yang menjadi latar belakang dibelinya barang tersebut. Selain itu tas desainer dibeli sebagai sarana untuk menabung.
Apalagi, pecinta tas tangan lebih banyak berbicara tentang “koleksi” hal ini sifatnya jauh lebih fanatik daripada produk pakaian. Berapa banyak dari kita yang men-scroll Instagram sambil berdecak melihat koleksi pelangi Hermès Birkin atau Chanel Flap?
Namun kembali bertanya pada diri kamu, jika membeli tas baru apakah kamu akan sering menggunakannya. Apakah kamu senang jika memiliki tas tersebut dan digunakan dalam saat apa saja. Selain itu kamu perlu juga memikirkan tingkat kesulitan dalam mengoleksi tas tersebut. Seperti yang sama diketahui jika beberapa tas desainer memerlukan daftar tunggu sebelum dapat membelinya.
Selain itu kamu harus percaya jika perlu merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki. Kabin-kabin di lemari juga memiliki batas tertentu. Tentu dalam dunia ideal memiliki barang yang kita inginkan adalah kemewahan, namun itu bukan segalanya.
Selain itu menjadi pertimbangan mendasar sebab tas desainer selalu baru dan selalu eklusif. Jadi seberapa pun lama umur tas yang kamu miliki tetap menjadi barang berharga dan berarti. Jadi, jika kamu bertanya-tanya apakah memiliki terlalu banyak tas adalah sebuah keharusan? Berikut pertimbangan dari Tim Lavergne.
Banyak koleksi menambah tingkat stress
Selama ini pernah nggak, sih, kamu stres melihat tas-tas yang ada di lemari kamu yang menumpuk? Atau, kamu nggak sadar kalau selama ini suka impulsif beli tas? Atau bisa juga, kamu merasa tas yang kamu pakai itu-itu saja sehingga banyak tas lainnya yang hanya jadi pajangan di lemari kamu? Nah, itu tandanya barnag-barang tersebut tidak lagi memberikan kebahagian kepada kamu. Justru semakin banyaknya barang yang kamu miliki menambah tingkat stress, kapan digunakan atau bagaimana perawatan.
Lebih bahagia dengan sedikit koleksi
Menurut penelitian tentang kebiasaan perilaku manusia, penimbunan barang secara berlebihan bisa berbahaya. Memang pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Kamu akan merasa lebih bahagia dengan memiliki barang sepenuhnya. Ini pun juga mengurangi rasa bersalah atau menyesal karena telah berbelanja berlebihan.
Ketika kamu punya banyak tas otomatis kamu harus menyediakan banyak waktu untuk menyusun, merawat, bahkan juga saat memadupadankan outfit. Terlalu banyak pilihan kadang membuat kita bingung akan mengenakan yang mana. Nah, dengan hanya mengkoleksi beberapa tas yang serba guna kamu akan lebih ringkas menentukan outfit kamu. Bagaimana Lavladies? Semoga membantumu ya dalam menambah atau mengurangi koleksi.
Memang mungkin berat melepaskan berbagai koleksi tas atau menahan membeli tas yang sedang happening. Namun, untuk kesehatan mental dan kebahagian kamu serta keamanan finansial. Akan lebih baik jika bijak menata koleksi. Menjual kembali satu barang sebelum membeli yang baru.
Baca Juga: Koleksi 10 Tas Desainer Saja? Apakah Cukup?