Hi fashion people! Di tengah keadaan yang masih belum kondusif seperti sekarang, kita memang harus tetap berpikir positif dan membantu sesama sebisa mungkin. Keadaan seperti era pandemi ini membuat sebagian besar lini bisnis ikut terdapak. Mulai dari sektor bisnis makanan, bisnis travel dan hotel, hingga bisnis fashion nih! Wajar saja jika banyak laporan keuangan bisnis yang sedang minim pemasukan. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk para brand besar mengambil tindakan peran penting dalam masa pandemi ini. Di bawah ini tim lavergne akan membagikan sedikit informasi tentang brand besar yang ikut andil dalam langkah mengurangi dampak pandemi ini. Yuk simak penjelasan lengkapnya!
Brand Besar yang Berperan Penting di Masa Pandemi
Seperti yang tim lavergne sebut sebelumnya merebaknya pandemi Covid-19 hampir di seluruh dunia membuat banyak sektor terdampak. Melihat kondisi yang kian hari semakin memprihatinkan beberapa brand besar fashion dunia merespon keadaan dengan memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD). Di Eropa, beberapa perusahaan fashion menawarkan bantuan untuk membantu menyediakan APD bagi tenaga medis. Beberapa perusahaan brand besar fashion dunia kini memiliki tujuan untuk membantu pemerintah dalam melawan pandemi Covid-19. Melansir dari beberapa sumber, beberapa brand fashion di bawah ini ikut mengambil peran untuk melawan pandemi Covid-19.
Zara
Zara adalah salah satu brand yang berasal dari Spanyol tepatnya di Arteixo, Gallicia. Zara didirikan pada tahun 1975 oleh Armancio Ortega dan Rosallia Mera. Zara sendiri merupakan flagship store dari Inditex, yang juga memiliki beberapa merek ternama lainnya seperti: Massimo Dutti, Pull and Bear, Oysho, Uterqüe, Stradivarius dan Bershka. Zara sendiri hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu untuk mengembangkan produk-produk barunya dan meluncurkan sekitar 10.000 design baru setiap tahunnya lho! Armancio ortega pertama kali membuka Zara Store di sebuah jalan utama di pusat kota A Coruña, Galicia, Spanyol. Toko tersebut ternyata cukup sukses, sehingga Armancio membuka beberapa store lagi di Spanyol. Selama tahun 1980, Ortega mulai mengubah desain, manufaktur dan proses distribusi untuk mengurangi lead time dan bereaksi terhadap tren baru dalam cara yang lebih cepat, dalam apa yang ia sebut “mode instan”. Pada tahun 1980, perusahaan mulai melakukan ekspansi internasional melalui Porto, Portugal. Pada tahun 1989 mereka memasuki Amerika Serikat dan Prancis pada tahun 1990. Dan hingga saat ini, Zara sudah terdapat di 73 negara di Dunia termasuk di Indonesia. Dalam masa pandemi ini Inditex, perusahaan yang menaungi brand Zara dan Pull and Bear ini membuat alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis. Hal ini didasari oleh kondisi APD yang semakin langka. Inditex juga diketahui telah mendonasikan 10 ribu masker bedah kepada pemerintah Spanyol. Sangat berguna ya fashion people!
Gucci
Gucci adalah brand besar khusus fashion yang berbasis di Florence, Italia. Lini produknya meliputi tas, pakaian, sepatu dan aksesoris (termasuk perhiasan dan jam tangan juga lho), riasan, parfume, dan dekorasi rumah. Gucci didirikan pada tahun 1921 oleh Guccio Gucci di Florence, Tuscany. Di bawah arahan Aldo Gucci (putra Guccio), Gucci menjadi merek terkenal di seluruh dunia, ikon Dolce Vita Italia. Pada 1999, Gucci diakuisisi oleh konglomerat Prancis Pinault Printemps Redoute. Selama tahun 2010-an, Gucci menjadi merek ‘Geek-Chic’ yang ikonik.
Pada 2019, Gucci mengoperasikan 487 toko untuk 17.157 karyawan. Setelah Zara, kini brand fashion Gucci juga mengambil bagian untuk mengatasi pandemi covid-19. Brand besar fashion dunia ini setidaknya telah membuat dan menyumbangkan 1,1 juta masker dan 55.000 perlengkapan medis kepada pihak yang membutuhkan di Italia.
Louis Vuitton
Louis Vuitton atau disingkat menjadi LV, adalah brand besar perusahaan ritel asal Perancis yang didirikan pada tahun 1854 oleh Louis Vuitton. Monogram LV label muncul di sebagian besar produknya, mulai dari koper mewah dan barang dari kulit, pakaian, sepatu, jam tangan, perhiasan, aksesori, hingga kacamata hitam. Louis Vuitton menjual produknya melalui butik mandiri, departemen sewa di toserba kelas atas, dan melalui bagian e-niaga di situs webnya. Selama enam tahun berturut-turut (2006-2012), Louis Vuitton dinobatkan sebagai brand mewah paling berharga di dunia. Perusahaan ini beroperasi di 50 negara dengan lebih dari 460 toko di seluruh dunia. Dalam melawan corona Louis Vuitton membuat gel handsanitizer dan dibagikan secara gratis. Pendistribusian handsanitizer ini akan ditangani oleh departemen kesehatan di Prancis.
Baca juga: 5 Merek Tas Branded Paling Diburu Kaum Milenial Indonesia
Meskipun pandemi ini masih tersebar di berbagai negara, tidak menutup kemungkinan untuk kita saling bahu membahu untuk saling menolong ya fashion people! Hingga pada saatnya nanti vaksin telah selesai dibuat, kita masih harus saling menjaga ya!