Lavladies para pecinta tas tangan pasti tahu bahwa pihak Hermès telah mengumumkan kenaikan harga yang cukup signifikan. Bahkan, naiknya harga Hermès kali ini ternyata jauh lebih besar dari sebelumnya, lho.
Namun, anehnya hampir tak ada konsumen yang mengeluh akan hal ini! Kalau kamu adalah pecinta merek Hermès, kamu pasti tahu satu rahasia ini. Naiknya harga Hermès terlah terjadi secara signifikan setiap tahunnya dengan besaran 2-4%.
Eits, tapi itu bukan apa-apa dibanding kenaikan tahun ini. Pihak Hermès menyatakan bahwa sepanjang tahun 2023, naiknya harga Hermès akan diperkirakan melonjak hingga 5-10%.
Oleh karena itu, kini tas seharga $10.000 akan segera dijual senilai $11.000 pada 2023. Meski begitu, belum ditemukan adanya protes atau keluhan terhadapnya. Bukankah ini aneh mengingat banyak sekali pecinta Chanel yang menggerutu tentang kenaikan harga.
Apa yang sebenarnya terjadi? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Alasan Naiknya Harga Hermès yang Bebas Keluhan
Pada 20 Oktober, Hermès mengumumkan hasil keuangan Kuartal 3 tahun 2022 dan sembilan bulan pertama. Pada saat itu, Eric Du Halgouet, wakil presiden eksekutif keuangan Hermès, menyampaikan sesuatu pada Reuters.
Pihaknya berbicara mengenai tingkat kenaikan harga merek yang akan diterapkan sejak 2023 awal.
Naiknya harga Hermès yang dibahas kala itu turut menyebutkan nominal kenaikan sebesar 5-10%.
Pihaknya juga menegaskan bahwa kenaikan ini akan bernilai dua kali lipat dari sebelumnya.
Alasan rasional yang mendasari kenaikan harga ini adalah adanya kenaikan biaya dan perubahan valuasi mata uang.
Sejak saat itu, pembahasan di media sosial menjadi cukup ramai. Banyak juga media yang membahas mengenai hasil keuangan Q3 Hermès yang luar biasa. Padahal, kesulitan ekonomi internasional sedang berlangsung kala itu.
Perbedaan Kenaikan Harga Hermès VS Merek Lain
Meskipun naiknya harga Hermès tak mengundang banyak keluhan, hal ini belum tentu berlaku pada merek lainnya. Lavladies coba saja kontraskan reaksi ini dengan reaksi saat merek lain mengumumkan kenaikan harga mereka.
Sebagai contoh, banyak orang hebih dan marah ketika Chanel menaikkan harga salah satu koleksinya saja. Kala itu, timbul banyak sekali pihak yang menyatakan kekecewaan mereka terhadap Chanel.
“Saya sudah selesai dengan Chanel” atau “kualitasnya tidak sepadan dengan harganya”. Memang, kenaikan sejak 2019 dirasa terlalu besar dan terlalu sering. Terlebih lagi, Chanel berusaha menghasilkan perubahan biaya tas sebesar 34%.
Keputusan untuk melakukannya selama puncak pandemi global tentu saja membuat langkah tersebut tampak tidak mendukung.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga Chanel memang seringkali mendapat kritik meski tak mempengaruhi penjualan.
Mengapa Tak Ada yang Mengeluh?
Hermès adalah suatu tujuan yang menjadi dambaan para kolektornya. Mendapatkan tag “The Hermès of [something]” bak menjadikanmu crème de la crème.
Jika melihat dari sejarah warisannya, Hermès dan Chanel memang mempunyai ilustrasi yang berbeda. Seperti sejarah mulanya, Hermès murni berakar pada kebiasan berkuda.
Dengan kata lain, sejak awal ia melayani olahraga dan hobi orang kelas atas. Banyak ahli percaya bahwa merek ini dibangun di atas keahlian, bukan kepribadian.
Merek Chanel, di sisi lain, lahir sebagai jiwa inti dari mode. Selama beberapa dekade, Chanel berhasil mencapai kemewahan tingkat atas. Bahkan, ia kini juga sukses menjadi inspirasi mode pakaian bagi wanita.
Intinya, tujuan Hermès adalah menjual barang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan. Chanel, di sisi lain, berusaha menciptakan sebuah citra mode.
Banyak ahli menyimpulkan bahwa keberadaan mode akan cenderung cepat berlalu, tidak seperti kualitas.
Selain itu, semakin tinggi kedudukan suatu merek, maka semakin sulit ia ditaklukkan. Itulah salah satu hal yang membuat Hermès tak pernah mendapat keluhan atas kenaikan harga.
Bagaimana nih menurut pendapat, Lavladies? Sudah siap jelajahi pesona tas Hermès terbaik yang ada di Lavergne? Kunjungi kami disini!
Baca Juga:
5 JAM TANGAN ELEGAN NAN MEWAH, WAJIB KOLEKSI!