Sejarah Tas Kargo
Sebelum kita membahas bagaimana tren tas kargo tercipta, kita perlu melihat sedikit ke dalam sejarah tas kargo. Tas Kargo identik memiliki banyak kantong yang menjadi bagian penting dan juga pendahulu dari mode utilitarian.
Awalnya, sungguh mengejutkan betapa jauh ke masa lalu perdebatan kantong versus tas ini dimulai. Tas, atau lebih spesifiknya, kantong kulit mini dengan tali serut adalah pilihan utama untuk pria dan wanita di Abad Pertengahan.
Pada abad ke-17, para penjahit memungkinkan kantong-kantong tersebut dijahit langsung ke dalam lapisan jaket pria. Sehingga kebutuhan akan tas pria, menjadi menurun. Namun, keberadaan kantong tetap menjadi alat patriarki.
Berikutnya pada tahun 1938, celana kargo pertama kali diciptakan dalam militer Inggris sebagai bagian dari Battle Dress Uniforms (BDUs). Inovasi ini benar-benar mengangkat konsep kantong menjadi lebih ekstrem.
Pada waktu tahun 1980-an, staples militer ini mulai merambah mode mainstream. Dan pada puncak popularitasnya di kalangan sipil, Ny. Miuccia Prada memutuskan untuk turun tangan.
Prada dan Luxifikasi Utilitas
Nama pertama yang muncul adalah Prada Nylon Backpack dalam Canon it-bag. Dan tas ini juga dikenal sebagai Vela.
Prada mengambil inspirasi dari momentum celana kargo tahun 80-an. Ia melengkapi tas ini dengan dua kantong eksternal, penutupan tali serut, dan banyak cincin D dan kait. Fungsi dari berbagai aksesori ini adalah untuk menggantungkan barang-barang selayaknya celana kargo pada umumnya.
Yang paling mencolok, ini adalah pertama kalinya merek mewah bereksperimen dengan pocone industri. Terlebih lagi menggunakan varian nilon tahan air yang awalnya digunakan dalam konstruksi tenda militer. Prada nylon yang sekarang dihormati kini juga menjadi fokus pada fungsi hampir sama dengan mode.
Seperti yang dicatat Miuccia, “ini menantang, bahkan mengubah, ide tradisional dan konservatif tentang kemewahan. Saya masih terobsesi dengannya.”
Dalam mengikuti perkembangan tren tas kargo, Hermès memperkenalkan Kelly Lakis. Tas ini menjadi sebuah sentuhan androgini pada Kelly yang historically ladylike. Karena menampilkan kantong depan dan belakang yang beritsleting.
Permintaan datang dari pelanggan lama Lakis Gavalas. Tetapi pada akhirnya hal ini disetujui oleh CEO Jean Louis Dumas, dan kemudian diperkenalkan oleh Direktur Kreatif Jean Paul Gaultier kepada publik.
Sedangkan Louis Vuitton dengan cepat mengikuti dengan rangkaian Cité. Sementara Marc Jacobs menghadirkan satchel Venetia dan Blake. Salah satu dari tas Marc Jacobs itu bahkan mendapatkan sorotan tersendiri dalam The Devil Wears Prada. Jelas, tren ini telah melambung tinggi, dan tidak ada yang bisa menghentikannya.
Sekarang, seperti semua tren Y2K, tas kargo juga telah kembali ke runway. Blumarine dan Balenciaga memimpin tren ini dengan memperkenalkan Cargo Leather Shoulder Bag dan Superbusy jauh sebelum yang lain.
Hermès kemudian mengejutkan kita semua dengan edisi kanvas terbaru dari Cargo Birkin pada tahun 2020, lengkap dengan tempat gelasnya sendiri. Tak lama kemudian setelah itu, memperkenalkan Birkin Rock yang lebih maskulin, yang terlihat di tangan pemain NFL Christian McCaffrey awal tahun ini dalam perjalanannya menuju Super Bowl.
Walaupun demikian, Prada baru-baru ini menghidupkan kembali Miu Miu Pocket Bag untuk Musim Semi 2023. Saat para model berjalan di atas runway, beberapa resleting eksternal terbuka dengan tampilan kacau penuh hodgepodge sehari-hari. Dengan begini membawa kembali tren kargo ke akar pakaian kerjanya.
Namun, tidak terbatas hanya pada Pocket Bag, Miu Miu secara keseluruhan telah beralih untuk merangkul tas yang bisa menyimpan berbagai jenis barang, sangat menarik bagi sebagian orang.
Karena, pada akhirnya, mengapa memiliki kantong yang banyak jika kita tidak bisa memasukkan berbagai macam barang ke dalamnya?
Baca juga:
https://lavergne.id/koleksi-gucci-85-tahun/
https://lavergne.id/tas-croissant-louis-vuitton-kembalinya-ikon-fashion/
https://lavergne.id/louis-vuitton-x-frank-gehry/